Senin, 20 September 2010

Penanganan Kayu Kering

BAB 6

Penanganan Kayu Kering

Pemimpin yang kita inginkan dalam hidup ini adalah seseorang yang membuat kita melakukan apa yang kita dapat lakukan.

Ralph Waldo Emerson




Saat kayu dikeringkan dan dikeluarkan dari oven kita harus menyediakan cukup waktu bagi kayu untuk mendingin dan selaras dengan udara luar. Paragraph 161.4 kitab aturan SPIB 1977 menyatakan bahwa “Kayu yang telah dikeringkan dengan oven harus didinginkan secara memadai setelah dikeluarkan dari oven sebelum dressing dan pengujian tingkat kelembaban akhirnya.” Berapa lama waktu yang dibutuhkan agar kayu menjadi “cukup dingin” tergantung pada seberapa butuh mill terhadap kayu tersebut.

Semakin lama Anda membiarkan kayu berada di ruang teduh pendingin sebelum dilakukan dressing, maka akan semakin sedikit masalah yang akan Anda tuai nantinya. Saat kayu pertama kali dikeluarkan dari oven, masing-masing batang mengalami apa yang disebut dengan gradasi lembab. Pernahkan Anda melihat penunjuk pada ukuran moisture meter saat Anda memasangkan jarum pengukur secara perlahan kedalam kayu yang baru saja dikeringkan dengan oven? Pada awalnya, pembacaan lembab cenderung rendah, namun akan semakin meningkat saat jarum semakin dalam ditancapkan ke kayu. Perbedaan kelembaban dari permukaan hingga inti kayu disebut sebagai gradasi lembab.dalam kayu bersuhu tinggi gradasi ini dapat sangat melebar, dengan tingkat perbedaan pengeringan permukaan dan inti kayu sebesar 20 persen atau lebih.

Gambar 6.1. Penopang bunk untuk kayu kering yang tidak dipasang dengan benar. Dipastikan terjadi degradasi dan pemotongan.

Gambar 6.2. Penempatan penopang bunk yang bagus dibawah sticks; bagaimanapun juga, belum cukup banyak penopang yang dapat mengurangi kerusakan kayu. Kayu ini membutuhkan paling tidak empat buah penopang.


Saat kayu berada di lahan pendingin kelembaban bergerak dari inti kayu yang memiliki tingkat kelembaban tinggi menuju permukaan kayu yang memiliki tingkat kelembaban rendah. Semakin lama didinginkan maka semakin seragam tingkat kelembaban yang keluar. Setelah cukup didinginkan, tancapkanlah jarum pengukur lemabab pada kayu tersebut maka Anda akan menemukan perbedaan tipis antara tingkat lembab pada permukaan kayu dan pada inti kayu. Kayu tersebut telah seimbang.

Namun kami memiliki seorang mandor planing mill yang baru saja memasukkan kayu ke oven dan tampaknya ia tidak cukup sabar. Ia selalu menggerutu, menghawatirkan bahwa oven tidak akan dihentikan operasionalnya kecuali hingga kayu kering di planing mill telah habis. Ia selalu menengok oven, melihat Anda membuka pintu saat pengecekan awal, dan memberondong Anda dengan pertanyaan, “Apakah telah kering? Apakah kayu ini telah kering?” Setelah Anda menyelesaikan pengecekan dan Anda sebenarnya mendapati bahwa kayu-kayu tersebut belum siap dan belum cukup kering, mungkin butuh beberapa jam lagi untuk memastikannya, namun sang mandor segera bergerak cepat meminta Anda atau siapa saja yang mengoperasikan lift atau lori transfer agar segera memindahkan kayu tersebut ke planing mill “SAAT ITU JUGA!”

Seminggu kemudian, konsumen yang membeli kayu tersebut komplain karena kayu yang ia beli memiliki tingkat kelembaban yang masih tinggi. Plant manajer memanggil Anda dan mandor tersebut ke kantornya dan menanyakan masalah ini. Ia berpaling kepada sang mandor planing yang sedang menjelaskan,”Ia (mengacu pada Anda) mengatakan bahwa kayu telah kering. Kami tidak dapat mengeceknya karena, Anda tahu, sangat sulit mengecek kayu yang masih panas. Selain itu, kita hampir menghentikan aktivitas planing mill karena kita telah kehabisan kayu.” Sang manajer kemudian berpaling kepada Anda, “Baiklah, saya memang telah mengecek kayu dalam oven dan berdasarkan pengalaman saya kayu tersebut tampaknya memang sudah kering,” Anda mulai menjelaskan. “Kami saat itu memiliki sepasang unit yang kelembabannya sedikit tinggi, namun saya sebelumnya tidak pernah mendapatkan masalah dengan hal sejenis ini. Saya benar-benar tidak mengerti apa yang telah terjadi.”

Gambar 6.3. Penempatan penopang bunk yang tidak layak dan kurang. Kayu ini juga membutuhkan empat buah penopang.
            Apa yang telah terjadi? Pikirkan tujuan didirikannya sebuah planer. Ini dirancang untuk memasah permukaan kayu sehingga kayu akan memiliki dimensi yang halus dan seragam. Karena planer digunakan untuk menghilangkan bagian permukaan kayu maka otomatis ia juga menghilangkan bagian kayu yang paling kering.

Gambar 6.4. Penempatan penopang bunk yang tidak selaras dan buruk. Tumpukan kayu tersebut terancam ambruk.
            Biarkan kayu Anda tetap berada di peneduh pendingin selama minimal 24 jam. Saya lebih suka membiarkannya selam dua hingga empat hari. Kebanyakan oven dirancang dengan ruang track dan peneduh yang luas dibelakangnya yang disediakan untuk operasional lori pengangkut. Operasional forklift seringkali memiliki pendingin. Jika tidak memilikinya, maka kayu harus segera dipindahkan ke lahan pendingin setelah dikeluarkan dari oven. Kayu yang masih pans jangan sampai terguyur hujan. Permukaan yang kering akan dengan cepat menyerap air. Jika Anda kekurangan lahan peneduh, maka hamparkanlah film pelindung pada bagian atap unit guna melindunginya dari air hujan.

Gambar 6.5. Metode nonstandar pengondisian dan penyeimbangan kayu. Letakkan kayu di bawah atap untuk mengontrol kelembabannya.

Didalam lahan peneduh Anda, buatlah penopang sesuai yang Anda ingin pasang untuk menyangga kayu green (bab 2), pasang sill sehingga kayu tidak akan bergeser melebihi 4 feet. Kayu tersebut harus berada di atas sill sehingga stick akan selaras dengannya. Crossout harus sejajar dengan sticks pada lokasi sill guna menghilangkan terjadinya distorsi. Tidak seperti kayu basah/ green, kayu kering tidak fleksibel dan akan patah jika tidak ditopang dengan merata. Jaga agar kayu kering tidak menyentuh tanah yang mungkin akan membuatnya kembali menyerap lembab, kerikil, atau batu. 

Gambar 6.6. Penyimpanan kayu kering kasar yang diatur dengan baik. Foto Koleksi Union Camp Corporation.

REFERENSI

  1. Southern Pine Inspection Bureau, Grading Rules – 1977 Edition. Pensacola, FL: SPIB, 1977.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar