Senin, 20 September 2010

Kontrol terhadap Kelembaban

Bab 8
Kontrol terhadap Kelembaban
Sukses adalah sebuah perjalanan dan bukan sebuah tujuan.

Ben Sweetland
Sistem kontrol kelembaban pada oven kering mungkin menjadi sistem yang paling sedikit dipahami dari keseluruhan sistem oven yang ada. Kita dengan mudah dapat menduga bagaimana udara bergerak melalui kayu dan bagaimana panas masuk kedalam oven. Hingga kini, tanpa kontrol terhadap kelembaban, pengeringan akan melamban saat berhenti dan terlalu cepat saat mulai. Kedua kondisi tersebut berpotensi menyebabkan degradasi pada kayu.

Pada suhu tertentu udara mampu menahan jumlah air secara maksimal. Kelembaban relatif mengukur persentase lembab dalam udara hingga titik maksimal senilai 100 persen. Jika kelembaban relatifnya tinggi, mendekati 100 persen, udara tidak siap menerima lembab tambahan dan penguapan melambat. Anda akan menjumpai hal ini pada musim panas yang panas dan lembab, saat kulit Anda tetap lembab karena sistem respirasi Anda tidak dapat menguapkan lembab secepat produksi lembab yang ada. Pada kelembaban yang lebih rendah, udara telah siap menerima kelembaban tambahan dan Anda akan tetap kering dan merasa sejuk saat lembab menguap dengan bebas.

Dalam oven kering, kita memanipulasi suhu, kecepatan udara, dan kelembaban untuk mengontrol tingkat pengeringan kayu. Pada suhu dan kecepatan uadara apapun kita dapat mempercepat atau memperlambat pengeringan dengan cara menyesuaikan kelembaban relatif dalam oven; menaikkannya untuk memperlamban pengeringan dan menurunkannya untuk mempercepat pengeringan. Bagaimanapun juga, terdapat beberapa batasan terhadap seberapa cepat atau lambat hal ini dilakukan agar dapat mempertahankan kualitas kayu. Pada kenyataannya kita tidak mengukur kelembaban relatif secara langsung namun menggunakan metode bulb kering (salah satunya adalah thermometer sederhana) dan bulb basah (sebuah thermometer yang dilingkupi kain basah). Saat air menguap dari dari bulb basah, ia akan mendingin. Evaporasi yang lamban sedikit mendinginkan air, evaporasi yang cepat akan semakin mendinginkannya. Seberapa banyak air mendingin yang berhubungan dengan suhu bulb kering merupakan satu indicator kelembaban relatif.  Perbedaan suhu bulb basah dan kering dikenal dengan sebutan depressi bulb basah.

Saat diberi waktu yang cukup, kayu yang berada dalam oven kering dikontrol pada satu set suhu dan kelembaban akan stabil pada tingkat kelembaban tertentu. Tingkat kandungan kelembaban tersebut disebut sebagai equilibrium moisture content (EMC). Saat kayu berada pada EMC air yang berada dalam kayu telah seimbang dengan tingkat kelembaban yang ada di udara sekitar; udara ini tidak melepaskan maupun menyerap pergantian lembab bersih. Tersedia table yang memberitahu kita EMC kayu pada suhu bulb kering yang berbeda dan depressi bulb basah yang berbeda pula. Kita mengontrol kondisi EMC, dan kemudian tingkat pengeringan, dengan cara mempertahankan kondisi bulb basah dan kering pada level aman dalam oven.

Sistem kontrol terhadap kelembaban dari oven kering terdiri dari bulb kering, bulb basah, ventilasi, dan spray uap panas. Ventilasi membuang lembab yang berlebih ke luar oven dan menghisap udara bersih dan kering guna mempertahankan kelembaban yang diinginkan. Sedikit oven suhu tinggi mampu meningkatkan kondisi lembab dengan cara menyemprotkan uap panas ke lingkungan oven. Kita akan membahas sistem ini dan kinerjanya untuk mengontrol pengeringan.

Sensor Lembab

            Oven kering suhu tinggi menggunakan bulb basah untuk mengontrol kondisi lembab didalam oven. Metode ini sederhana, hanya membutuhkan sebuah sensor suhu (yang dikenal dengan sebutan bulb kering) dengan sebuah sarung kain atau “kaus kaki” yang menyelubunginya. Sensor ini dipasang diatas sebuah kotak air tempat level air dikontrol. Sarung kain tersebut menggantung hingga menyentuh air dan tetap basah karena menyerap lembab dari air.

Akhir-akhir ini, metode-metode lain yang digunakan untuk menentukan kelembaban dan EMC telah diluncurkan. Bagaimanapun juga, mereka dibatasi dengan teknologi saat ini yang hanya dapat diterapkan pada proses pengeringan bersuhu rendah. Sistem wafer EMC memungkinkan kita untuk dapat menentukan EMC secara langsung dengan cara mengukur resistensi elektris dari sample serat yang diketahui. Sistem ini cenderung memberikan respon dengan lamban terhadap perubahan kondisi oven. Meteran kelembaban relatif elektris membaca kelembaban secara langsung, namun panas dan lembab ekstrim yang ditemukan dalam oven ini akan memicu kondisi service yang buruk pada peralatan tipe ini. Setiap keputusan untuk menggunakan metode alternatif untuk penyensoran lembab harus didasarkan pada uji coba hingga bukti keberhasilannya diperoleh. Bulb basah hingga kini masih menjadi alat yang paling murah dan sederhana. Saya akan melanjutkan pembahasan kita pada penggunaan bulb basah seperti halnya sensor lembab.

Jumlah dan Lokasi Bulb Basah

            Hingga tahun 1980-an sangat jarang menemukan oven suhu tinggi yang menggunakan bulb basah lebih dari satu. Selain itu, apa yang akan Anda lakukan dengan bulb-bulb tersebut? Kebany6akan mills yang menjalankan oven suhu tinggi tidak pernah menggunakan bulb basah untuk mengontrol sesuatu. Mereka hanya memonitor kemajuan pengeringan dan mungkin menggunakannya sebagai pembantu saat hendak mengeluarkan muatan oven.

Oven suhu tinggi yang pertama kali menggunakan sistem komputer pada awalnya memiliki dua buah bulb basah, satu buah pada tiap sisi. Kami yakin bahwa perbedaan-perbedaan yang signifikan akan muncul dari sisi-sisi oven dan kita akan menjadi yang pertama yang menemukan dan mengontrolnya. Yang mengejutkan kita, bagaimanapun juga, suhu jarang bervariasi lebih dari satu atau dua derajad dan kita akan segera menolak bulb basah ekstra. Untuk oven kering yang yang menggunakan panas uap yang dikontrol secara konvensional, satu bulb basah sudah cukup.

Gambar 8.1. Instalasi bulb basah umum.

            Saat kontrol dengan menggunakan komputer menjadi hal yang semakin luar biasa, sebagian kecil pabrikan kembali memasang dua buah bulb. Bukan untuk mengukur atau mengontrol segala perbedaan, namun sebagai cadangan saat bulb yang satunya mati. Sebagai contoh, bulb basah seringkali kehabisan air karena satu atau lebih alasan. Jika kehabisan air, bulb basah akan berubah menjadi bulb kering sehingga ia kemudian mengukur suhu bulb kering. Kontrol-kontrol konvensional tidak dapat merasakan sesuatu yang tidak biasa telah terjadi dan segera membuka ventilasi guna menurunkan suhu ke set point tertentu. Oven berjalan diluar kontrol hingga seseorang mengetahui masalah yang ada dan memperbaikinya. Dilain pihak, kayu mengalami degradasi. Sebuah sistem komputer yang didesain dengan baik merasakan masalah tersebut dan secara otomatis berpindah pada kontrol bulb lainnya. Lebih jauh, sebuah alarm membuat para operator tidak begitu saja mengacuhkan atau menyepelekan bulb basah yang mengalami gangguan tersebut. Hal ini memperbaiki ketergantungan peralatan dan mengurangi satu sumber degradasi kayu yang tidak disengaja.

Pasanglah bulb basah Anda pada separuh dinding sisi oven hingga menerima aliran udara dengan baik, 6 feet diatas tanah dan 18 hingga 30 inchi dari tembok. Pasanglah box air secara parallel pada sisi panjang oven dengan sensor suhu satu inchi dari permukaan air. Semakin tinggi maka sarung kain akan cenderung sedikit mengering saat kipas menghembuskan udara ke arahnya. Hal tersebut akan membuat pembacaan palsu yang terlalu tinggi dari nilai sebenarnya. Sarung kain juga akan lebih mengerak dan mengeras. Tidak terdapat keuntungan nyata dengan memasang bulb basah bersebelahan dengan koil pusat oven double-track. Sungguh, karena posisi mereka yang berdekatan dengan sumber panas utama maka Anda akan mendapatkan pembacaan bulb basah yang tidak sesuai kenyataannya.

Gambar 8.2. Atur aliran air ke tingkat terrendah yang akan menjaga sarung tetap lembab selama jadual pengeringan.

            Gunakan tube tembaga OD 3/8 inchi untuk menjalankan saluran suplai dan pengering box air. Saluran yang kecil pada sistem pembuangan akan dengan mudah tersumbat grajen hingga meluberkan air ke lantai. Kayu yang permukaannya penuh dengan grajen membuat Anda harus menggunakan saluran yang berukuran ½ inchi, maka dari itu selalu awasi jumlah debu grajen yang ada. Saat Anda mengganti sarung maka pastikan saluran pengering benar-benar telah bersih. Saluran pengering harus menuju kebawah dari box mengarah pada ujung pembuangan.

Saluran suplai membutuhkan beberapa metode regulasi dan observasi terhadap aliran air. Sebuah katup penutup aliran air merupakan hal yang wajib dipasang. Terdapat beberapa meteran aliran yang terbuat dari kaca tembus pandang di pasaran yang dapat memungkinkan Anda mengukur dan meregulasi aliran air.

Sistem Ventilasi

            Kebanyakan pabrikan oven memasang ventilasi di atap, meskipun sedikit dari mereka memasangnya di dinding. Pada oven suhu tinggi ventilasi atap membentuk dua buah baris, satu pada masing-masing sisi sistem kipas. Satu baris berfungsi sebagai pembuangan dan baris lainnya berfungsi sebagai saluran intake.

Hingga beberapa tahun lalu semua sistem kipas aktif dengan menggunakan sistem tekanan udara. Hal ini berlanjut menjadi sebuah metode predominan untuk mengontrol kipas. Saat ini terdapat dua buah konfigurasi sistem tekanan udara (pneumatic) berbeda yang dipakai.

Metode yang paling umum memasang seluruh motor udara dan sambungan ventilasi pada atap. Saluran udara berasal dari kontrol menuju motor udara yang dipasang pada atap. Tiap motor udara dihubungkan dengan oleh batangan, rantai, dan/ atau kabel kepada masing-masing ventilasi pada lajurnya. Untuk membuka ventilasi, pengontrol menekan saluran udara dan diafragma motor. Saat tekanan membuat tekanan-tekanan diafragma pada plunger (semacam piston), yang sebagai responnya mendorong lengan ventilasi. Ventilasi lalu terbuka. Untuk menutupnya, pengontrol hanya perlu melepaskan tekanan. Sangat simpel.

Actuator kipas ini cocok untuk kontrol on/off. Bagaimanapun juga, untuk kontrol yang termodulasi, tempat ventilasi hanya membuka sebanyak yang dibutuhkan guna mempertahankan setpoint, Anda akan menemukan kebocoran pada actuator tersebut. Saya pernah menghabiskan dua hari mencoba menyetel span kontrol pada satu set ventilasi jenis tersebut guna disesuaikan dengan sistem kontrol berbasis komputer. Bahkan dengan kotak bata yang disuplai oleh pabrikan, yang paing baik adalah  span  2 pound. Ventilasi mulai membuka pada 7 psi dan secara keseluruhan terbuka pada 9 psi. namun, mereka tidak menutup hingga tekanan dibawah 3 psi. Satu-satunya alternatif riil adalah sistem on/ off sederhana.

Gambar 8.3. Instalasi ventilasi umum dengan ventilasi dipasang di atap.
            Kontrol ventilasi on/off tidak memberikan kontrol terhadap kelembaban secara bagus. Untuk mempertahankan kontrol sekitar suhu tertentu, ventilasi secara konstan melakukan siklus buka-tutup. Bulb basah juga juga melakukan siklus diatas dan dibawah suhu yang diinginkan. Ketimbang melakukan kontrol pada satu titik setpoint, Anda sesungguhnya melakukan kontrol dalam kisaran + 2 hingga 3 derajad setpoint. Hal ini tidaklah dapat diterima pada pengeringan kualitas tinggi.

Kontrol kelembaban pneumatic (menggunakan kompresi udara) yang dimodulasi secara tepat membutuhkan sebuah alat pengatur posisi guna merasakan posisi ventilasi aktual dan menyelaraskan ventilasi setelahnya. Sebagai contoh, anggap saja pengontrol mengirimkan sinyal yang memerintahkan sistem ventilasi agar membuka 50 persen. Alat pengatur posisi menerima sinyal ini dan mulai membuka ventilasi, dengan menggunakan porsi tekanan yang dibutuhkan, hingga alat ini mendeteksi bahwa ventilasi telah terbuka sebesar 50 persen. Alat ini kemudian menahan posisi tersebut hingga kondisinya berubah atau kontroler mengirimkan sinyal instruksi agar mengubah posisi tersebut. Alat pengatur posisi sedikit lebih rumit, namun mereka mampu melakukan kontrol kelembaban dengan sangat ketat, pada urutan setpoint sebesar + 1 derajad.

Saya pernah melihat sebuah actuator kompresi udara yang mampu melakukan kontrol bagus pada setpoint tanpa adanya bantuan dari sebuah alat pengatur posisi. Actuator tersebut sama dengan yang digunakan pada katup kontrol kualitas arus, hanya diletakkan pada sampingnya. Mereka merupakan retrofit yang masuk akal untuk sebuah oven.

Konfigurasi ventilasi kompresi udara (pneumatic) yang kedua memasang semua sistem yang terkait dengan ventilasi di dalam oven dan aktuatornya terpasang pada ujung tembok. Semua sistem berada didalam oven merupakan satu keuntungan tersendiri, karena seluruh penyelarasan dan perbaikan hampir kesemuanya dapat dilakukan didalam oven. Tidak ada alasan bagi operator untuk berjalan di atas atap, membahayakan keselamatannya dan merusak panel atap. Dengan seluruh ventilasi yang dihubungkan dengan menggunakan shaft (pancang) pipa berat daripada dengan menggunakan rod (batangan), penyelarasan ventilasi akan menjadi lebih seragam. Ventilasi-ventilasi tersebut membuka ke samping dan udara lembab jenuh tidak harus berubah arah saat meninggalkan oven. Ventilasi benar-benar efisien. Alat pengatur posisi yang dipasang memberikan kontrol setpoint yang berbeda.



Keuntungan utama penggunaan semua sistem ventilasi pneumatic (kompresi udara), disamping kesimpelannya, adalah bahwa mereka sulit menutup. Hal ini mengurangi kemungkinan munculnya degradasi  parah  saat

Gambar 8.4. Ventilasi atap shaft-driven umum. Semua sistem sambungan dan penyelarasannya berada dalam oven. Saat oven ini dibangun, ada sedikit alasan untuk berjalan diatas atap. Foto koleksi Wellons, Inc.



sistem ini tidak berfungsi. Sebagian kecil oven menggunakan actuator elektronik yang dipasang dalam berbagai variasi pemasangan sambungan ventilasi pada atap. Actuator-aktuator tersebut membutuhkan kondukdor multiple untuk koneksi elektrisnya. Semakin banyak bagian yang bergerak, semakin besar kemungkinan terjadinya kesalahan. Jika mereka gagal, mereka sering gagal saat membuka daripada saat menutup, seperti yang dialami sistem pneumatic (kompresi udara). Kegagalan untuk menutup memperlama jadual tanpa berdampak pada grade kayu yang dioven, meskipun Anda akan menemui lebih banyak cupping pada kayu. Kegagalan untuk membuka ventilasi akan memperpendek waktu pengeringan, namun kualitas seringkali terkena dampaknya. Karena waktu merupakan hal vital dalam sebagian besar operasi, waktu pengeringan yang diperpendek merupakan nilai lebih dan jarang diinvestigasi. Seringkali, banyak muatan yang kering sebelum grade berubah telah ditengarai dan masalahnya segera dapat diperbaiki.     

Penyetelan Ventilasi


            Sistem ventilasi haruslah dapat membuang lembab dengan baik. Artinya, semua ventilasi dalam satu baris harus terbuka secara bersamaan. Sebagai tambahan, kedua baris ventilasi harus terbuka dalam ukuran yang sama satu dengan yang lainnya. Variasi dalam bukaan ventilasi sepanjang oven dan dari masing-masing sisi akan menyebabkan variasi lembab pada kayu.

Standar bukaan ventilasi maksimum adalah 1/3 dari ukuran ventilasi. Sebagi contoh, jika ventilasi Anda adalah 18 inchi persegi, mereka harus membuka selebar 6 inchi. Ventilasi yang termodulasi penuh tidak terkena aturan ini dan dapat disetel lebih tinggi karena kontroler akan menyetel bukaan seperti yang dibutuhkan. Jika Anda terlibat dalam operasional ventilasi maka Anda akan ingin menaikkan bukaan ke titik maksimalnya. Jika oven direct-fired Anda cenderung membuat lapisan atas bundle kayu Anda berdistorsi, maka cobalah setel bukaan ventilasi Anda sedikit tertutup pada satu titik waktu. Berhentilah jika Anda mulai mendapati pemuluran waktu pengeringan.

Gambar 8.5. Pandangan dalam menunjukkan sambungan internal ventilasi pada gambar 8.4. Foto koleksi Wellons, Inc.
Prosedur Penyetelan untuk Aktuator Ventilasi yang Terpasang di Atap.
            Alat-alat yang dibutuhkan: (1) kunci inggris 6 inchi, (1) penggaris lipat 6 inchi, dan (2) kunci ujung terbuka guna mengencangkan baut sambungan.
  1. Buat ventilasi terbuka dengan menggunakan sistem yang ada. Pastikan bahwa Anda telah benar-benar meneliti motor udara. Kendorkan saluran udara pada motor udara. Buka ventilasi dan tutuplah dengan tangan saat Anda mengecek ass yang patah dan sambungan yang rusak. Perbaikilah sebelum melanjutkan pengecekan.
  1. Kendorkan sambungan antara ventilasi terakhir dengan motor udara sehingga semua ventilasi menutup. Sekarang, periksalah masing-masing ventilasi dan aturlah hingga posisinya benar-benar menutup. Lanjutkan hingga seluruh ventilasi dalam lajur tersebut telah Anda setel.
  2. Hubungkan kembali sambungan ke motor udara dan sambungkan saluran udaranya. Dengan menggunakan penggaris, ukurlah jarak dari sisi bawah penutup ventilasi hingga sisi tepi depan atas bukaan ventilasi. Lakukan pengukuran ini pada point yang paling lebar.
  3. Setel sambungan ke motor udara hingga bukaan mencapai sepertiga dari dimensi persegi luar ventilasi (sebuah ventilasi berukuran 21 x 21 inchi akan memiliki bukaan sebesar 7 inchi).
  4. Cek masing-masing ventilasi dalam baris tersebut guna memastikan bahwa bukan telah sama.
  5. Copot saluran udara dan cek apakah ventilasi telah rapat saat menutup. Jika segalanya telah kencang, sambungkan saluran udara dan berpindahlah ke baris ventilasi kedua, mulailah dari langkah pertama kembali.

CATATAN UNTUK LANGKAH 5 DAN 6: Bukaan ventilasi yang tidak seragam utamanya disebabkan oleh kerusakan dan goncangan pada panel atap. Hati-hatilah dengan hal ini pada oven beratap datar. Anda akan selamanya memiliki ventilasi yang bukaannya berbeda-beda jika Anda tidak memperbaiki panel atap yang goyah/ meleset.
Prosedur Penyetelan untuk Sambungan Ventilasi Internal (Shaft)

Alat yang dibutuhkan: (2) kunci ujung terbuka berukuran 8 inchi untuk menyetel baut, (1) obeng reguler, dan (1) meteran stick atau tali.
  1. Buka ventilasi secara penuh pada posisi 100 persen. Periksalah untuk mengetahui ass yang rusak. Yakinkan bahwa Anda telah membuat rotasi penuh pada shaft ventilasi dengan cara memindahkan penutup alat penentu posisi dan pengecekan secara langsung. Jika tidak, setel baut span pada alat penentu posisi hingga shaft berotasi secara penuh.
  1. Mulailah pada ujung yang paling dekat dengan alat penentu posisi, setel ventilasi ke bukaan yang dikehendaki berdasarkan dimensi ventilasi. Ukurlah jarak ini dari sisi bawah penutup ventilasi ke tepi bukaan ventilasi pada titik terlebarnya. Turunkan lajur hingga seluruh bukaan ventilasi seragam.
  2. Tutup ventilasi dan periksa apakah telah benar-benar tertutup rapat. Sekali lagi, yakinkan bahwa alat penentu posisi telah tertutup seluruhnya. Jika tidak, stel baut zero pada alat penentu posisi tersebut hingga menutup.
  3. Ulangi langkah 1 hingga 3 pada lajur ventilasi kedua.

Perawatan Ventilasi dan Bulb Basah


            Cek sambungan ventilasi setidaknya sekali sebulan. Dengan sinyal udara dalam posisi on, kendorkan saluran udara pada motor dan buat kipas bekerja maju-mundur. Benar-benar perhatikan sambungan mereka pada ventilasi dan pada penopang-penopang menengahnya. Jika sambungan harus diganti, gunakan sambungan tube alumunium. Jenis tersebut ringan dan dapat dipasang dengan mudah serta tahan lama. Hindari penggunaan kabel, rantai atau sambungan fleksibel lainnya karena jenis ini akan menyulitkan penyetelan bukaan ventilasi. Terdapat sebagian kecil pabrikan yang menggunakan rantai untuk menghubungkan motor udara ke ventilasi pertama. Jika tidak dipasang seuntai rantai pada ujung jauh lajur ventilasi, maka angin akan menghempaskan dan membuka ventilasi. Terpajan langsung dalam aliran uap sisa panas, akan membuat rantai cepat berkarat dan tidak berfungsi.

Gambar 8.6. Banyak oven suhu tinggi yang menggunakan bulb basah mereka hanya untuk memonitor dan bukan untuk mengontrol seringkali gagal mempertahankan kelangsungan penggunaan bulb tersebut. Mereka menentukan sendiri waktu pulling muatan.
            Cek motor udara yang dipasang di atap. Motor udara yang memiliki kontrol on/ off seringkali mengalami kendor pada baut-bautnya sehingga tercerabut, mengangkat motor daripada ventilasi itu sendiri.

Kegagalan diafragma motor udara terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat diperkirakan. Simpanlah selalu cadangan diafragma baru dan perhatikan chart oven Anda guna mewaspadai adanya kegagalan pada alat tersebut. Chart dari oven yang memiliki satu lajur ventilasi seringkali terlalu membebani setpoint bulb basah pada satu arah kipas. Mereka hampir terkontrol pada oven lain. Kebocoran saluran udara juga seringkali terjadi dengan cara ini. Untuk mengisolasi penyebabnya, yang pertama kali dilakukan adalah kendorkan saluran udara dari kontroler. Tempatkan jari-jari Anda pada bukaan saluran udara pada kontroler. Jika penunjuk tekanan saluran udara tekanannya tidak penuh maka masalahnya terletak pada kontroler. Jika tekanannya maksimal maka sambungkan saluran udara dan kendorkan saluran udara pada motor udara. Tempatkan jari-jari Anda pada ujung saluran udara. Jika penunjuk tekanan tidak menunjukkan adanya tekanan penuh maka saluran udara bocor. Jika penunjuk tekanan mencapai puncak maka Anda memiliki masalah baik pada diafragma yang buruk maupun sambungan yang rusak pada motor udara (penutup pipa sering pecah).

Gunakan tube nilon ketimbang tembaga, untuk saluran udara. Jenis ini tersedia dalam ukuran 250 feet dan roll yang lebih panjang, yang dapat diulur tanpa coupling sambungan. Tube tembaga normalnya memiliki panjang roll 50 feet dan membutuhkan coupling sambungan untuk jarak yang melebihi 50 feet. Coupling sambungan cenderung kendor dan bocor setiap saat, khususnya jika menempel ke oven dan mengalami getaran. Dengan harga 25 persen lebih murah dari harga tembaga, nilon tidaklah mahal jika digunakan sebagai pengganti. Nilon juga jauh lebih mudah digunakan, hanya membutuhkan sebuah pisau tajam guna memotongnya pada ukuran panjang yang dikehendaki. Nilon menggunakan konektor penutup ujung konvensional. Nilon merupakan bahan tube ideal yang digunakan dalam oven multizona yang membutuhkan banyak saluran tube. Daya tahannya berkisar dari dua hingga lima tahun, tergantung pada instalasi. Pasang secara terpisah, jauh dari dinding oven dan pipa uap panas. Beberapa jenis nilon akan menjadi rapuh jika terpapar sinar matahari. Pada situasi paparan panas tinggi gunakan jalur yang terlindung dan belilah tube yang memiliki daya tahan tinggi dari sinar UV.

Bulb basah yang aktif sangat penting untuk mengontrol ventilasi. Gantilah sumbu bulb basah secara rutin. Jika sumbu/ sarung bulb basah mongering dan keras maka hal ini akan menyebabkan nilai pembacaannya meningkat. Cucilah sarung baru sebelum digunakan guna menghilangkan sisa-sisa bahan pengolahan pabrikannya. Jika Anda mengganti sarung setiap hari, maka Anda akan menghemat uang dengan cara mencuci sarung tersebut dan menggunakannya kembali hingga keadaannya benar-benar usang. Letakkanlah mereka pada box disebelah pintu ruang kontrol sehingga Anda akan teringat untuk membawanya pulang sekali seminggu.

Cek untuk memastikan bahwa air tidak meluber ke lantai. Hal ini tidak hanya akan mengganggu kondisi pengeringan namun juga akan menyebabkan beton dan logam yang terkena air tersebut akan rusak. Bulb basah hanya butuh air untuk menjaganya agar tetap basah selama kondisi penguapan yang bervariasi dalam muatan. Evaporasi/ penguapan cenderung paling banyak terjadi pada ujung muatan, maka setel lah alirannya.




Metode Pemasangan dan Penggunaan Ventilasi

            Hingga saat ini, hanya terdapat dua buah metode pemasangan ventilasi yang tersedia untuk operator oven. Ventilasi konvensional dan ventilasi yang digunakan hanya untuk saluran pembuangan. Metode ketiga, ventilasi yang berdasarkan permintaan, telah diperkenalkan seiring dengan kemunculan sistem kontrol komputer.

Saat oven suhu tinggi yang pertama diperkenalkan, mereka meminjam hampir seluruh metode kontrol mereka dari sistem pengeringan konvensional yang kemudian tetap digunakan. Sistem ventilasi konvensional membuka kedua lajur ventilasi secara bersaamaan saat  dibutuhkan. Dalam  oven-oven

Gambar 8.7. Air bulb basah yang meluber dan merusak struktur bajanya.
konvensional hal ini dulunya merupakan pendekatan yang logis. Satu-satunya cara untuk membuang udara lembab jenuh adalah dengan mendorongnya keluar menggunakan udara yang lebih dingin dan kering.

Kebanyakan jadual suhu tinggi membiarkan ventilasi tertutup pada periode preset untuk memanaskan kayu ke set point sebelum dibuka. Saat timer telah tiba saatnya dan ventilasi terbuka, bulb basah tidak mengontrol pada setpoint namun turun drastis ke level kontrol rendah atau sejauh yang bisa dicapai alat ini. Dengan menggunakan ventilasi konvensional, panas yang hilang sangat besar dan berdampak pada kinerja oven baik yang menggunakan kontrol set point bulb basah maupun bulb kering. Hal ini akan memperlama waktu pengeringan dan seringkali menyebabkan degradasi serius. Oven suhu tinggi yang sedikit lebih kuno terus menggunakan metode ventilasi ini. Jika Anda memiliki oven ini maka sebaiknya ubahlah sistem ventilasinya ke sistem ventilasi yang khusu digunakan hanya untuk pembuangan saja.

Ventilasi yang digunakan hanya untuk pembuangan dikembangkan untuk mengontrol kehilangan panas dan degradasi yang muncul pada ventilasi sistem konvensional. Hal ini kemudian menjadi sebuah metode ventilasi yang predominan untuk oven suhu tinggi. Kinerjanya seperti berikut ini: saat sistem ventilasi dibutuhkan, hanya lajur ventilasi pada sisi pembuangan atau sisi yang bertekanan yang terbuka. Hal ini memiliki beberapa keuntungan. Yang pertama, udara dingin tidak terhisap kedalam oven. Hal ini akan menghemat energi yang diperlukan untuk pemanasan awal udara dingin tersebut hingga benar-benar dibutuhkan. Karena oven suhu tinggi bekerja diatas titik didih, perubahan air menjadi uap memaksa lembab keluar. Hal ini sama dengan uap yang keluar dari teko the. Sebagian kecil uap menerobos melalui retakan dinding dan sekitar celah pintu. Ini merupakan metode ventilasi yang disarankan untuk oven suhu tinggi yang menjalankan jadual suhu tinggi tradisional.

Saat format jadual pengeringan untuk kontrol komputer menjadi cukup fleksibel untuk menerima jadual apapun yang mengeringkan jenis kayu apapun, maka lanjutkan dengan eksperimen. Jadual diadaptasi untuk masing-masing metode pemasangan ventilasi. Satu keuntungan jelas dari kontrol yang terkomputerisasi adalah kemampuannya untuk meningkatkan atau menurunkan setpoint secara bertahap sepanjang waktu. Perubahan-perubahan setpoint pada awalnya kasar, berubah dengan cepat dan radikal dari satu setpoint ke setpoint berikutnya. Dengan menggabungkan metode ventilasi konvensional (dengan cara membuka kedua lajur ventilasi) dengan perubahan-perubahan setpoint bulb basah secara bertahap, maka setpoint bulb kering akan lebih mudah dicapai dan waktu pengeringan juga diperpendek. Kualitas juga akan membaik. Tetap saja, terkadang sedikit susah untuk melakukan kontrol agar kedua lajur ventilasi terbuka dalam porsi yang sama.

Masukkan ventilasi permintaan. Dengan metode ini, saat komputer telah menentukan bahwa sistem ventilasi telah dibutuhkan, maka ia akan mulai membuat bukaan ventilasi pembuangan sehingga bulb basah dapat dikendalikan. Dengan ventilasi pembuangan terbuka 100 persen dan bulb basah masih tidak terkontrol, maka komputer mulai membuka ventilasi intake/ pemasukan hingga ke level maksimal 100 persen. Ventilasi intake biasanya bermodulasi pada tingkatan tertentu dibawahnya guna memberikan kontrol yang ketat pada setpoint bulb basah. Teknik ini mencegah ventilasi secara over, daur ventilasi, dan penghematan energi.
Metode-metode Kontrol Ventilasi Tradisional
Sistem kontrol yang menggunakan ventilasi pembuangan saja diset dalam dua cara. Kedua metode tersebut menggunakan timer untuk menutup ventilasi selama masa pemanasan preset. Jangan pernah mencoba mengontrol periode pemanasan ini dengan cara mengubah setpoint secara manual. Gunakan timer. Jika tidak, tidak akan terdapat konsistensi charge-to-charge (antar muatan).

Periode timing untuk pemanasan tergantung item yang dikeringkan dan juga jenis oven itu sendiri. Saat ventilasi tertutup struktur oven dan permukaan kayu menjadi panas. Kayu yang berukuran dua inchi harus mencapai setpoint 235 derajad Fahrenheit hingga 240 derajad Fahrenheit yang diukur dalam aliran udara yang berasal dari koil dalam waktu 3 hingga 4 jam. Tambahan waktu 4 jam difungsikan untuk membuat kayu panas hingga ke intinya. Hal ini membantu memindahkan lembab ke permukaan kayu. Total waktu pemanasan berkisar sepertiga dari waktu total pengeringan. Penentuan periode timing aktual pada oven Anda membutuhkan keberanian untuk trial and error, dan grade menjadi factor penentunya.

Percobaan-percobaan terbaru dengan menggunakan metode alternatif sistem ventilasi mengindikasikan bahwa periode pemanasan ini tidaklah suatu keharusan yang akan mempertahankan kualitas kayu. Sungguh, sebagian mills secara rutin mengeset depresi bulb basah yang sangat besar dari awal permulaan jadual dan memungkinkan suhu bulb kering meningkat secara perlahan. Grade tampaknya baik-baik saja dan waktu pengeringan kompatibel dengan metode-metode tradisional.bagaimanapun juga, teknik ini membutuhkan energi 30 persen lebih besar.

Perbedaan diantara dua buah metode kontrol akan mulai muncul saat ventilasi terbuka atau istilah operatornya saat ventilasi “pop.” Metode mana yang Anda gunakan tergantung pada pabrikan oven. Metode pertama membuka ventilasi pembuangan dan membuatnya tetap terbuka hingga akhir pengovenan yang memungkinkan bulb basah turun. Ini seringkali digunakan untuk menentukan saat mematikan oven namun menghasilkan kondisi pengeringan yang sangat buruk pada bagian akhir proses. Tanpa adanya kontrol pada bulb basah, Anda akan benar-benar tidak tahu posisi Anda dan apa yang sedang Anda lakukan. Dengan cara ini akan sangat sulit mencapai konsistemsi.
            Sebuah metode yang lebih baik juga membuka ventilasi setelah timer selesai, namun mengeset level bulb basah (dari 160 derajad Fahrenheit hingga 180 derajad Fahrenheit) dibawah titik setting saat ventilasi menutup. Saat pengeringan berjalan bulb basah seringkali mulai menurun dibawah setpoint. Seberapa jauh penurunannya dan seberapa cepatkah ini digunakan untuk mengukur tingkat kekeringan kayu. Kualitas kayu dari metode ini cenderung sedikit lebih baik.
Metode Kontrol Ventilasi Berbasis Komputer
            Kontrol berbasis komputer yang pertama dioperasikan menggunakan metode-metode dan jadual-jadual yang diadaptasi dari teknik pengeringan tradisional. Saat potensi penuh komputer disadari, terjadilah perubahan. Kemampuan komputer untuk mengatur setpoint naik-turun memiliki dampak yang signifikan. Periode pemanasan masih tetap dibutuhkan untuk mengatur suhu kayu dan oven ke tingkat yang dikehendaki. Sekarang, dengan memanipulasi setpoint, ventilasi akan dimulai lebih awal. Ukuran pada cara suhu menurun saat udara melewati kayu menunjukkan bahwa konsumsi energi menurun selama periode antara saat oven mencapai setpoint (3 hingga 4 jam) dan saat ventilasi mulai terbuka (8 jam). Hal ini, sebagai efeknya, merupakan waktu mampat. Perbaiki kinerja periode timing ini dengan mengeset setpoint bulb basah ke level sedikit dibawah tingkatan yang dicapainya secra natural saat ventilasi tertutup. Saya biasanya mengeset dari 2 hingga 5 derajad lebih rendah dari suhu bulb basah maksimum. Ini akan melepaskan sebagian lembab, meningkatkan permintaan panas dalam periode yang biasanya membutuhkan panas rendah, saat mempercepat pengeringan. Hal ini akan mengurangi waktu pengeringan.



Saat periode pemanasan berlalu, mulailah mengurangi setpoint. Diinginkan melakukan penurunan yang relatif besar dari 150 F hingga 200 F selama 2 hingga 4 jam, dan kemudian secara bertahap mengurangi setpoint ke leven akhir sebesar 1400 F hingga 1600 F saat mendekati akhir jadual. Penurunan yang cepat membantu pengontrolan terhadap degradasi dengan hanya sedikit kehilangan panas yang dapat segera dipulihkan. Kelembaban rendah juga menjaga kayu tetap cerah. Pada akhir jadual, oven berjalan dibawah kontrol bulb basah dan kering untuk mempersempit distribusi lembab. Hal tersebut merupakan instruksi umumyang dirancang untuk memberi Anda panduan untuk menentukan jadual yang sesuai untuk oven Anda. Oven dan kontrol memiliki begitu banyak variasi dalam kemampuan dan kinerjanya sehingga tak satupun jadual yang disusun benar-benar sesuai secara keseluruhan.
Tidak Terdapat Kontrol Ventilasi

Sebagian kecil mills percaya bahwa pengeringan tanpa ventilasi tetap berhasil. Selalu menutup ventilasi selama siklus berarti membuat lembab menguap dengan sangat lambat. Hal ini mungkin saja dapat diterima jika oven yang digunakan bocor di sana-sini atau oevn berjenis direct-fired. Ini akan membantu meningkatkan suhu. Saya bahkan pernah mendengar ada sebuah mill yang membangun oven tanpa satu ventilasipun. Oven tersebut memperpanjang waktu pengeringan karena pergerakan lembab dihambat.


Penggunaan Bulb Basah untuk Menentukan Tingkat Kekeringan Kayu

            Banyak operator yang menggunakan bulb basah mereka untuk menentukan bahwa oven telah siap. Pada operator lain, metode tersebut tidak berlaku. Tingkat kesuksesan yang Anda nikmati tergantung pada desain spesifik oven Anda dan juga pada metode operasionalnya. Saya menggunakannya sebagai sebuah indicator sederhana, diantara beberapa indicator lainnya, dan mengandalkan pengalaman guna membuat tebakan yang terbaik.

Seorang operator yang mengoperasikan oven uap yang dikonstruksi dengan bagus memiliki kesempatan terbaik menjalankan metode tersebut. Saat bulb basah mulai menurun dibawah setpoint kontrol akhir, maka mulailah perhatikan dengan cermat pada alat ini. Sebagai contoh, jika setpoint akhir adalah 1600 F, Anda dapat menentukan bahwa Anda dapat mematikan oven saat bulb basah turun hingga 1560 F. tiap oven berbeda. Tentukan suhu shutdown bulb basah pada masing-masing oven secara terpisah. Oprator yang ovennya menggunakan sebuah tembok pembatas atau memiliki panel tembok yang rusak segera akan menyadari bahwa pembacaan bulb basahnya tidak lah berguna untuk tujuan ini.

Salah seorang teman baik saya mengatakan bahwa dengan menggunakan dua buah bulb basah akan memperbaiki akurasi metode ini. Ia memasangkan bulb basah dan sebuah bulb kering ekstra pada tiap sisi oven. Saat mendekati akhir pengovenan, George membaca bulb basah dan kering tersebut dari satu sisi (tergantung pada arah hembusan kipas) dan mengacu pada chart bulb basah/ bulb kering untuk kelembaban dan EMC pada point tersebut. Pengalaman telah menunjukkan nilai apa yang ia cari. Ia melaporkan bahwa variabilitas kelembaban charge-to-charge-nya secara signifikan berkurang, menempatkan 75 persen kayunya kedalam jangkauan lembab 5 persen. Sangat bagus untuk sebuah oven direct-fired.


Spray/ Semprotan Uap Panas

            Terdapat satu ketertarikan kembali terhadap penggunaan semprotan uap pada oven suhu tinggi, khususnya yang ditujukan untuk kondisioning dan equalizing pada bagian akhir pengovenan. Dimensi pasar pinus semakin kompetitif sehingga semakin banyak dan semakin banyak mills yang mencari produk khusus. Pada pelanggannya, tingkat kelembaban yang seragam yang memperbaiki tekanan-tekanan pengeringan merupakan hal yang sangat penting. pangsa pasar ini membutuhkan oven yang menggunakan sistem semprot.

Oven suhu tinggi, kecuali jika jenis direct-fired, normalnya membutuhkan uap tekanan tinggi untuk pemanasan. Tekanan mereka berkisar antara 100 psi hingga 200 psi dengan persentase terbesarnya pada kisaran 120 psi hingga 150 psi. paling tidak, sebuah oven telah dirancang untuk menangani uap 60 psi. bahkan pada 60 psi kita menginginkan tekanan lebih menurun meskipun 95 persen panas dalam uap telah dilepas pada saat berkondensasi pada permukaan kayu3.  Menyemprotkan uap kedalam oven dalam jumlah secukupnya guna mempengaruhi kelembaban seringkali meningkatkan suhu bulb kering oven dan kita kehilangan kontrol terhadap kondisi oven.

Solusinya adalah dengan mengurangi pemanasan super pada uap dengan cara mengurangi tekanannya saat bercampur didalam air guna menurunkan suhunya. Pengurang panas super pertama yang pernah saya lihat hanyalah sebuah saluran air yang dipasangkan pada sistem spray uap. Saat spray menyala, air menyemprot ke aliran uap.hanya terdapat sedikit kontrol terhadap kualitas uap bertekanan rendah yang dihasilkan dan sistem ini tidak berfungsi dengan baik. Kami segera menolaknya.

Sebuah alat pengurang panas super menggunakan PRV (pressure-reducing valve/ katup pengurang tekanan) guna mempertahankan tekanan pada header uap tekanan rendah yang terpisah. Kebanyakan beroperasi dengan tekanan header sebesar 20 psi. saat uap memasuki header melalui PRV, air kemudian disemprotkan kedalam aliran uap. Sebuah katup kontrol semprotan yang terpisah meregulasi aliran dari header ini ke sistem distribusi semprotan yang terletak tepat diatas atau dibawah koil overhead pada satu sisi. Sistem distribusi ini terdiri atas sebuah pipa perforasi sederhana yang memanjang pada ruang oven. Sebagian pabrikan memasang nozzle directional. Memasang saluran pembuangan pada ujung jauh sistem distribusi dan menyusupkan pipa kearahnya. Traps tidak penting dan tidak akan berfungsi jika dipasang pada jalur ini.

Oven direct-fired membutuhkan sebuah generator uap guna menyuplai uap kondisioning. Sistem distribusi yang ada dalam oven tersebut sama. Saya teringat pada sebuah mill yang memasang pipa perforasi dan yang penuh terisi air guna menyalurkan lembab kondisioning. Panas dari oven diharapkan menguapkan air dalam pipa tersebut. Hindari metode ini. Ini tidak menyalurkan cukup lembab dan tidak akan berdampak apapun pada sistem Anda serta akan sulit dikontrol. Juga, jangan menyemprotkan air langsung ke oven. Ini akan menyebabkan korosi yang parah pada bangunan oven Anda.

Spray Control dan Strategi Penjadualan

            Pengoperasian sprays selama pemanasan mengurangi waktu Anda ke setpoint kira-kira sebesar 15 menit. Bagaimanapun juga, kelebihan lembab tampaknya akan membuat distorsi kayu meningkat karena kayu akan tetap lentur dan seratnya dapat berubah posisi. Jangan lakukan penyemprotan selama periode ini.

Pada akhir pengovenan, penyemprotan dapat mempertahankan kondisi lembab. Dengan cara mempertahankan setpoint, mereka memperhalus transisi ke equalizing dan conditioning dan membantu mempersempit distribusi lembab. Bagaimanapun juga, ini mencegah penggunaan bulb basah untuk mengindikasikan tingkat kekeringan.

Para operator oven harus menghadapi tugas paling berat yang dapat dibayangkan. Setiap harinya, mereka diminta memuat kayu basah/ green yang tingkat kelembabannya bervariasi dibagian manapun dari 70 persen hingga lebih dari 130 persen dan mengeringkannya secara serentak hingga mencaapi kisaran kelembaban sempit antara 5 hingga 8 persen. Belum lagi jika ditambah dengan variasi pengeringan yang disebabkan pengolahan, stacking, handling, dan loading yang tidak seragam. Akhirnya, biarkanlah variabilitas berjalan sesuai dengan rancangan oven, dan Anda akan mulai merasa takjub bagaimana mereka bekerja dengan baik seperti yang seharusnya.
Equalizing
            Satu metode untuk mempersempit distribusi lembab adalah dengan cara menjalankan jadual equalizing pada akhir pengovenan. Jadual ini bekerja dengan cara mengeset kondisi oven ke satu EMC (equilibrium moisture content/ tingkat kelembaban equilibrium) yang berada 3 persen dibawah tingkat kelembaban akhir yang diinginkan. Tak satupun kayu akan turun hingga dibawah level ini jika kondisinya tetap dipertahankan.
Tabel 8.1 Setpoint untuk Jadual Equalizing

            Sebagai contoh, jika kita ingin kayu kita kering ke tingkat kelembaban 12 persen maka kita akan mengeset kondisi builb basah dan kering agar memberikan kepada kita tingkat EMC 9 persen. Table 8.1diset untuk membantu Anda menemukan equalizing pada setpoint bulb kering dan bulb basah dengan cara memilih tingkat kelembaban yang Anda targetkan. Pengurangan lembab 3 persen juga disertakan.

Dalam table 8.1, saat kita menginginkan tingkat kelembaban target sebesar 12 persen, kita menemukan bahwa ada sejumlah kombinasi bulb basah/ bulb kering yang akan menjalankannya. Cobalah melakukan equalizing pada suhu tertinggi bulb kering sehingga Anda dapat mengontrol bulb basah. Ini akan memungkinkan Anda melakukan equalizing dalam periode waktu yang paling pendek. Anda harus menentukan yang terbaik pada oven Anda dengan menggunakan metode trial and error. Satu point penting di sini adalah bahwa oven Anda harus mampu menahan setpoint yang berada didalam toleransi yang sangat sempit. Lihat chart, mudah memahami bahwa pada variasi-variasi kecil pada setpoint bulb kering akan mengarahkan Anda ke tingkat kelembaban target selanjutnya.

Kapan Anda memulai equalizing? Aturan equalizing menyatakan agar memulai prosesnya saat papan yang paling kering mencapai kelembaban 9 persen. Lalu, bagaimana kita tahu bahwa papan terkering telah mencapai 9 persen? Sebenarnya, kita tidak akan dapat mengetahuinya. Tak seorangpun akan berani memotong sample kayu didalam oven suhu tinggi yang sedang aktif. Moisture meter yang dipasang dalam oven hanya menunjukkan pengukuran tingkat kelembaban kayu yang berada dalam pantauannya saja, yang belum tentu kayu yang terkering dalam seluruh muatan. Mills yang menjalankan jadual equalizing biasanya mulai menjalankannya pada waktu preset, biasanya satu set waktu sebelum kayu kering. Sistem-sistem berbasis komputer yang memiliki beberapa metode penentuan tingkat kelembaban rata-rata dan oven yang memiliki moisture meter internal akan mulai melakukan equalizing saat mereka mencapai satu titik kelembaban tertentu. Tingkat kelembaban tersebut hanya dapat ditentukan dengan cara trial and error.

Seberapa lmakah Anda melakukan equalizing? Aturan equalizing menyatakan bahwa Anda menjalankan jadual equalizing Anda hingga kayu terbasah kelembabannya turun hingga titik yang ditargetkan. Sekali lagi, Anda harus menentukan mana yang cocok Anda terapkan. Jika Anda mencoba mengurangi semua kayu Anda ke distribusi lembab yang sempit, Anda kemungkinan besar akan memperpanjang waktu pengeringan kayu menjadi dua kali lipat.

Saat saya masih menjadi seorang penyelia kayu, saya pernah mengawasi sebuah mill yang menjalankan jadual equalizingnya sendiri. Operator ovennya hanya mematikan panas dan menutup ventilasi satu jam sebelum kayu kering, kipas tetap berputar. Ia membiarkan oven berjalan dengan cara ini selama dua jam kemudian. Hal ini kelihatannya bekerja dengan baik bagi mereka dan mereka jarang mendapati masalah kelembaban. Kayu juga terlihat oke.
Conditioning

            Jadual conditioning dijalankan pada bagian paling akhir pengeringan dan difungsikan untuk memulihkan tekanan-tekanan pada kayu yang disebabkan oleh jadual pengeringan. Hal ini penting diterapkan pada kayu yang akan mengalami pengolahan ulang. Stress yang tidak dipulihkan akan menyebabkan kayu berubah bentuk dan menjepit gergaji saat kayu digergaji ulang atau di ripping. Hal ini merupakan focus perhatian bagi perusahaan-perusahaan furniture. Secara umum, conditioning tidak dilakukan pada kayu yang memiliki tingkat kelembaban diatas 12 persen.

Conditioning mengembalikan tingkat kelembaban pada permukaan kayu Anda. Aturannya mensyaratkan bahwa kondisi EMC yang diset pada target ditambah 3 persen. Sebagai contohnya, jika tingkat kelembaban target Anda adalah 9 persen, maka set kondisi EMC oven Anda hingga 12 persen. Table 8.2 memungkinkan Anda untuk memilih secara langsung kondisi pengeringan untuk tingkat kelembaban yang ditargetkan. Deviasi tiga persen telah digambarkan dalam chart tersebut.

Sekali lagi, tengarai bagaimana bisa variasi-variasi kecil pada suhu bulb basah pada setpoint bulb kering apapun dapat mempengaruhi MC/ tingkat kelembaban target. Kontrol yang ketat terhadap kondisi oven sangatlah vital untuk mendukung kesuksesan conditioning. Saat dibarengkan dengan equalizing, yang terbaik mengkondisikan pada suhu tertinggi yang dapat dipertahankan oven Anda. Rumitnya, ini merupakan satu tendensi bagi suhu bulb kering untuk meningkat saat Anda melakukan penyemprotan guna menaikkan kelembaban. Hal ini merupakan masalah khususnya pada suhu target MC dan bulb kering.

Kapan Anda mulai melakukan conditioning? Awali pada akhir equalizing atau ikuti periode pendinginan setelah pengovenan reguler Anda. Kayu tidak akan dapat dikondisikan jika suhunya diatas 212 0F maka, Anda harus menurunkan suhu Anda sebelum memulai proses tersebut. Jalankan kipas dengan ventilasi terbuka atau bukalah pintu untuk mendinginkan oven dan kayu yang ada di dalamnya. Anda bahkan dapat mengeluarkan kayu selama beberapa jam.

Lakukan conditioning hingga stress terpulihkan. Tentukan hal ini dengan cara memotong sample dari kayu dan lakukan tes pembelahan tradisional. Dalam test inisebuah section pendek yang berukuran 1 hingga 1½ inci diambil dari papan, kira-kira 6 inchi dari ujungnya. Dengan menggunakan bandsaw, buatlah potongan parallel ¼ inchi hingga 3/8 inchi dibawah kedua permukaan papan dan berhenti kira-kira ¾ inchi dari ujungnya. Singkirkan inti kayu. Jika kedua sisi luar saling menyentuh, maka permukaan kayu mengalami casehardening dan Anda perlu melanjutkan conditioning. Jika kedua sisi tersebut melengkung saling menjauh maka conditioning Anda terlalu berlebihan sehingga membalikkan casehardening. Tidak ada perbaikan untuk kasus ini. Jika kedua sisi tetap lurus maka conditioning telah selesai. Selamat. Segera setelah itu Anda akan mampu mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk melakukan conditioning dan Anda tidak perlu melakukan tes ini lagi. Perhatikan pemulihan grade kayu. Pernah dilaporkan, kayu yang telah menjalani conditioning dan equalizing hingga pada distribusi kelembaban yang sangat sempit mengalami distorsi berat yang disebabkan proses tersebut diatas.

Tabel 8.2 Setpoint untuk Jadual Conditioning (Pemulihan)

            Hingga akhir-akhir ini, sedikit mills pinus melakukan conditioning dan equalizing pada kayu mereka. Alasannya sederhana: kedua proses tersebut membutuhkan waktu dan tenaga yang terlalu banyak. Lebih jauh, ini tidak diperlukan pada kayu berdimensi grade untuk konstruksi yang juga merupakan pasar utama mereka. Kecuali, jika terdapat pesanan dari konsumen berharga yang berkantong tebal maka mills akan melakukan kedua proses tersebut secepat mungkin.

Orang-orang Australia melkukan pendekatan yang berbeda saat melakukan equalizing dan conditioning. Kayu yang mereka gerjaji sangat rentan terhadap distorsi karena disebabkan stress pengeringan yang tidak terpulihkan. Ketimbang melakukan conditioning didalam oven, mereka membangun sebuah ruang conditioning tersendiri untuk masing-masing oven. Saat kayu telah menyelesaikan siklus pengeringannya dalam oven maka kemudian kayu tersebut didorong kedalam ruang conditioning untuk melanjutkan tahap finishingnya. Hal ini memfungsikan oven hanya untuk pengeringan dan memungkinkan melakukan conditioning seperlunya tanpa harus berdampak pada produksi kayu kering. Ini merupakan metode yang sangat bagus.

Saat ini, pasar dimensi pinus semakin kompetitif. Mills saat ini mencari pasar khusus, yang menempatkan kelembaban pada posisi kritis. Pada tahun-tahun berikutnya kita akan menyaksikan mereka mengembangkan jadual-jadual pengeringan khusus yang dapat mereka gunakan untuk bersaing dalam bidang ini. Tidak terdapat solusi yang keras dan cepat untuk diterapkan pada setiap situasi, yang ada hanyalah panduan. Saat Anda terlibat didalamnya, satu-satunya pemecahan yang benar adalah solusi yang cocok diterapkan pada sistem Anda. Untuk menemukannya, terserah Anda.

REFERENSI

  1. EMC data disarikan dari table yang diterbitkan dalam buku Kiln Operator’s Manual for Eastern Canada, oleh M.Y. Cech dan F. Pfaff. Ottawa, Ontario: Eastern Forest Products Laboratory/ Laboratorium Produk Hutan Bagian Timur, 1977.
  2. Panduan Equalizing dan Conditioning yang diambil dari buku Dry Kiln Operator’s Manual, oleh Rasmussen, E.F., Agricultural Handbook No. 188, Forest Service, GPO, 1961.
  3. Hart, C. Arthur. “Kiln Overheat when Conditioning Lumber.” Forest Products Journal 40, No. 4: 9-14.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar