Senin, 20 September 2010

Dampak Pengolahan Kayu terhadap Pengeringan

Bab 1

Pengolahan Kayu dan Dampaknya terhadap Pengeringan

Orang akan melupakan seberapa cepat Anda menyelesaikan pekerjaan – namun mereka selalu ingat seberapa baik kah Anda melakukan pekerjaan tersebut.

Howard W. Newton





Kenapa Harus Mencemaskan Pengolahan Kayu?

Kenapa Anda harus mencemaskan pengolahan kayu? Karena pengolahan yang buruk tetap membutuhkan biaya. Kualitas pengeringan dicapai dengan cara mengurangi hal-hal yang dapat menimbulkan pengaruh buruk terhadap proses pengeringan. Pengolahan yang buruk mempengaruhi hasil kayu, biaya penanganan, biaya energi, keawetan peralatan, keamanan, distribusi lembab, kayu, dan penentuan grade yang mengacu pada variabilitas. Pengontrolan dimulai dari sawmill/ tempat pengolahan kayu dan berawal dari proses pengangkutan dan pembongkaran muatan kayu yang kemudian diletakkan ke lahan penampungan.


Penyimpanan Log

            Tingkat kelembaban awal kayu basah mempengaruhi tingkat pengeringannya1. semua faktor lain menjadi imbang, tingkat kelembaban papan yang tinggi tinggi pada awal pengeringan akan menjadi lebih tinggi bila ditempatkan pada ujung muatan. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat kelembaban kayu bervariasi dan hal ini disebabkan oleh beberapa factor2.  Untuk jenis pinus Selatan factor-faktor tersebut meliputi:
  • Jenis: slash, longleaf, shortleaf, loblolly, dsb.
  • Usia pohon
  • Kepadatan pohon
  • Lokasi geografis
  • Ketinggiannya dari tanah
  • Heartwood ataukah sapwood
  • Metode penyimpanan
Untuk tujuan-tujuan praktis satu-satunya factor yang dapat kita kontrol adalah metode penyimpanan. Permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan penyimpanan paling besar terjadi pada mill/ tempat pengolahan kayu yang menyimpan log-log mereka dengan cara disemprot air. Jika Anda mencampur kayu fresh dan kayu yang basah karena semprotan air dalam satu proses produksi maka Anda akan menuai masalah. Akan terjadi titik-titik basah dan juga kering yang berlebih, yang tidak dapat Anda duga tempatnya. Wajar terjadi pemuaian dalam pengeringan. Kayu yang berasal dari log yang telah disimpan dalam penyimpanan system semprot air dalam jangka waktu yang lama harus dikeringkan secara terpisah dari kayu-kayu lainnya. Untuk memperbaiki efektivitas lahan penyimpanan kayu log Anda yang menggunakan percikan air, maka yakinkan agar system semprotan air Anda menjaga ujung-ujung log tetap basah.

Baik penyimpanan kayu yang menggunakan system semprot air atau system lain Anda tetap harus menerapkan system penyimpanan first-in, first-out. Hal ini akan mengurangi variasi lembab selama pra pengeringan logs pada lahan dan membantu pengontrolan masalah yang berhubungan dengan jamur dan serangga.


Gambar 1.1. Kayu yang diletakkan dalam penyimpanan  system semprot. Perhatikan pencampuran simpanan kayu lama dengan yang baru. Untuk mengurangi masalah pengeringan, log harus disimpan berdasarkan system first-in, first-out.



Ragam Pengolahan Kayu
            Pengolahan kayu yang diseragamkan ukuran dimensinya akan mempermudah proses selanjutnya. Sayangnya, ukuran kayu dapat sangat bervariasi tergantung ketepatan setting operasional mesin, bahkan dari sebuah mesin yang sama dapat menghasilkan ukuran yang berbeda-beda. Variasi diantara center mesin yang berbeda seringkali ekstrim.

Periksalah center mesin setiap hari dan segera perbaiki jika terjadi masalah. Kenali peralatan substandard dan perbaiki atau ganti jika diperlukan. Solusi jangka panjang untuk masalah ini adalah dengan menerapkan program quality control (QC) yang lebih efektif. Program QC yang berjalan dengan baik akan menghasilkan kayu yang baik karena program tersebut memperbaiki gradasi dengan lebih baik. Program tersebut sangat berguna bagi sawmill/ tempat pengolahan kayu mana pun juga. Buku ini tidak akan membahas panduan untuk memulai pelaksanaan program QC tersebut. Sebagai refrensi, saya sarankan agar membaca karya Terry Brown yang berjudul, Quality Control in Lumber Manufacturing3.


Gambar 1.2. Ketebalan kayu yang sangat beragam memudahkan kayu yang lebih tipis dapat dengan mudah dikeluarkan saat pengeringan. Keseragaman ketebalan kayu dapat mempertahankan agar kayu tetap rata.

Ketebalan

            Dari semua jenis keragaman yang terdapat dalam pengolahan, yang memiliki dampak yang paling besar terhadap pengeringan adalah keragaman pada ketebalan kayu. Keragaman ketebalan kayu tersebut mempengaruhi grade dan perlengkapan dan juga distribusi lembab. Kayu yang lebih lebar akan mengering lebih lama bila dibandingkan dengan kayu yang lebih tipis yang terletak di sebelahnya, dan perbedaan yang hanya sebesar 0,125 tetap akan berpengaruh. Ukuran actual dari pengaruh ketebalan yang beragam sulit diberi variable yang mempengaruhi tingkat kelembaban akhir. Simulasi komputer yang menampilkan tingkat pengeringan menunjukkan bahwa variasi ketebalan kayu yang berkisar + 0,10 inchi akan menghasilkan variasi sebesar 3,5 persen pada tingkat kelembaban akhirnya. Hal ini semakin menambah daftar pemicu variasi yang sering terjadi pada system pengeringan pada umumnya. Kontrol yang ketat terhadap ketebalan akan membantu mempersempit distribusi lembab akhir pada produk Anda.

Sawmill/ tempat pengolahan kayu yang menjalankan kontrol secara asal-asalan terhadap ketebalan kayu pasti mengalami degradasi besar-besaran dan pembengkakan biaya pembuatan dan pemasangan sticker. Data pada table 1.1 yang diperoleh dari sebuah sawmill menggambarkan seberapa jauhkah hal yang buruk dapat terjadi.

Sawmill tersebut memiliki masalah pengeringan serius. Tingkat kehilangan stick sangat tinggi karena stick melekat pada permukaan yang tidak rata pada sisi lebar tumpukan. Papan tipis yang berada bersebelahan dengan papan tebal akan kering tanpa dapat dicegah dan sangat rentan terhadap retak yang akan memicu degradasi. Banyak yang tidak dibungkus. Kayu-kayu tebal akan kering lebih lama sehingga mau tidak mau Anda harus menjalankan oven lebih lama untuk membuat mereka kering secara keseluruhan. Keadaan tersebut menyebabkan adanya pemakaian mesin secara berlebih dan juga membutuhkan penanganan ekstra pada planing mill/ tempat pengolahan kayu. Bayangkan dampak yang diakibatkan oleh papan dengan ketebalan 2,577 inchi sat dimasukkan kedalam mesin planing (pasah) pada pengesetan 1.000 fpm.

Kayu tebal akan lebih menimbulkan kerugian jika dibandingkan dengan kayu tipis. Kalau tidak dilakukan pengontrolan maka mill/ tempat pengolahan kayu yang kita gunakan sebagai contoh tersebut harus menaikkan persentase pengurangan ukuran kayu guna mengurangi ketebalan kayu yang dulunya sebesar 15 persen hingga menjadi pengurangan sebesar 35 persen. Hal tersebut mempengaruhi hidup-matinya mill/ tempat pengolahan kayu karena ini berdampak pada factor-faktor pemulihan kayu dan hasil grade. Meskipun hal ini merupakan satu contoh ekstrim, tetap saja ini menggambarkan masalah-masalah potensial pada variasi ketebalan kayu. Masalah-masalah tersebut tidak lantas hilang seandainya variasi yang ada lebih kecil. Kecilnya variasi hanyalah mengurangi permasalahan yang ada tersebut.

Tabel 1.1 Sebuah mill/ tempat pengolahan kayu yang memiliki tingkat kontrol yang buruk

Ketebalan
Item
Sample
Rata2
Min.
Max.
Jangkauan
% Tipis
2x6 16’

2x6 18’

2x4 12’

2x8 12’

4x4 16’
48

48

51

32

20
1,834”

1,754”

1,745”

1,774”

3,841”
1,423”

1,385”

1,565”

1,575”

3,025”
2,030”

2,577”

1,914”

1,940”

3,976”
0,607”

1,192”

0,349”

0,365”

0,951”
31,3

35,4

25,5

18,8

15,0



Gambar 1.3. Variasi ketebalan yang terlalu ekstrim akan menyebabkan rekahan

Variasi pada tingkat kelembaban akhir akan berlanjut. Dipastikan akan benar-benar terjadi kerusakan mesin dan biaya penanganan tambahan, meskipun hal tersebut sulit diukur. Stick yang melekat pada permukaan kayu yang tidak rata lambat laun akan patah. Papan-papan tipis yang kering tanpa penyangga akan menjadi tidak sempurna dan sering kali grade nya menurun atau setelah dressing harus dipasah. Kontrol terhadap ketebalan benar-benar penting jika menginginkan kualitas pengeringan yang bagus.

Pengurangan ukuran kayu yang disebabkan oleh penggergajian merupakan salah satu hal yang berkaitan dengan permasalahan yang menyangkut ketebalan. Sebuah papan yang ukurannya berkurang dengan cara ini memiliki ketebalan yang berbeda pada masing-masing ujungnya. Cobalah buktikan permasalahan ini pada mill/ tempat pengolahan kayu yang mengoperasikan Chip-n-Saws terpadu atau konvensional. Pengurangan antara 0,002 hingga 0,004 inchi per foot masih wajar. Ujung-ujung yang lebih tebal kering dengan tingkat kelembaban akhir-nya sedikit lebih tinggi. Ujung yang tipis tidak akan menjadi masalah selama mereka disesuaikan dengan planning mill. Kayu yang berkurang tersebut akan dengan mudah cacat pada saat ditumpuk untuk dimasukkan kedalam oven. Salah satu ujung tumpukan kayu posisinya selalu lebih tinggi dibandingkan dengan yang satunya. Jika dilihat dari atas, sebaris tumpukan kayu akan tampak seperti gigi gergaji karena panjang kayu tumpang tindih. Penumpukan sebanyak 50 lapis, yang masing-masing mengalami pengurangan sebesar 0,004 inchi per foot, akan memberikan perbedaan ketinggian unit tumpukan sebesar 3,2 inchi dari ujung ke ujung pada kayu yang berukuran 16 feet. Baffle overhead tidak menutup celah pada kayu-kayu tersebut. Hal ini akan menyebabkan kehilangan sebagian arus udara yang melintasi unit dan akan mengganggu aliran udara secara keseluruhan. Konsekuensi yang serius dapat terjadi jika sticklayer mengindikasikan permukaan kayu tidak rata pada bagian stacker. Ketimbang menyiagakan supervisor, kebanyakan sawmill cenderung memilih untuk mendobel stick atau memutarnya kearah sisi ujung bawah. Hal ini memang akan memungkinkan didapatkannya permukaan untuk meletakkan stick namun tidak akan dapat menyangga kayu secara penuh. Kayu akan mengalami distorsi saat kering.
 

Gambar 1.4. Kayu yang ukurannya berkurang memaksa sticklayer mendobel stick pada salah satu ujung guna mengatasi perbedaan ketinggian pada kedua belah ujung.   
            Variasi ketebalan yang disebabkan oleh hasil pemotongan bandsaw yang agak zig-zag hanya akan berdampak terhadap sepotong kayu saja. Papan tersebut terkadang terlalu tipis untuk dapat dipasah. Saat papan terlalu tebal, maka kerugian melebar pada papan yang berada di sekitarnya dan pada sticker. Perhatikan bahwa terdapat papan lain yang terpotong zig-zag. Perbaiki masalah ini dengan cara memeriksa petunjuk gergaji dan tata-cara perawatan penggantiap alat pada gergaji Anda.



Gambar 1.5. Variasi ketebalan kayu yang disebabkan oleh bandsaw yang memotong secara zigzag. Jika masalahnya separah gambar di atas maka akan terjadi kerugian grade secara signifikan.

Tebal

            Variasi ketebalan pada satu ukuran (2 x 4s, 2 x 6s, dsb.) hanya akan memberikan sedikit dampak pada pengeringan. Masalah sesungguhnya terjadi saat variasi terlalu besar dan target tumpukan terlalu lebar sehingga kita harus mengeluarkan satu keeping papan dari unit tersebut.

Keputusan untuk mengambil papan tersebut disebabkan oleh kapasitas penyangga tumpukan. Lapisan penuh yang terlalu lebar untuk disesuaikan dengan penyangga memaksa mill/ tempat pengolahan kayu harus mengambil sebuah papan dari masing-masing unit. Ketimbang memilih mengatasi masalah tersebut dengan cara mengetatkan lebar target, mill/ tempat pengolahan kayu lebih memilih melakukan penyesuaian dengan cara memanjangkan tumpukan. Sebenarnya, dengan mengetatkan lebar target maka akan meningkatkan kapasitas oven dan seringkali dapat menunda kebutuhan membangun oven baru lagi. Kapasitas oven yang meningkat tersebut akan menghemat charge oven rata-rata setiap lima belas hari. Gunakan hal ini untuk mengurangi biaya pengeringan Anda.

Tingkat pengeringan dipengaruhi oleh lebar keseluruhan dari unit tumpukan. Saat menumpuk dengan lebar total 8 feet maka semua unit kecuali yang berukuran 2 x 10s lebarnya harus penuh 96 inchi. Seringkali mill/ tempat pengolahan kayu mendapatkan fakta bahwa kayu yang berukuran 2 x 10s yang tercampur dengan item lain dalam sebuah oven menjadi lebih kering. Hal ini disebabkan oleh volume kayu yang berkurang sepanjang unit dan merupakan alasan untuk mengeringkan kayu yang berukuran 2 x 10s secara terpisah. Pada mill/ tempat pengolahan kayu yang kehilangan sebuah papan pada sisi lebarnya maka variasinya berkisar 8 inchi diantara semua item. Hal ini dapat menjadi pemicu variasi lembab yang signifikan saat mill/ tempat pengolahan kayu tersebut mencampurkan kayu dengan ketebalan berbeda dalam sebuah charge muatan.


Tabel 1.2 Perbandingan Lebar Unit
Unit lebar 8”
# keping kayu per lapisan
Satu papan diambil
Kapasitas lebar penuh
#keping kayu per lapisan
Lebar total
#keping kayu per lapisan
Lebar total
Peningkatan kapasitas
2 x 4

2 x 6

2 x 8

2 x 10

2 x 12
23

15

11

9

7
92”

90”

88”

90”

84”
24

16

12

9

8
96”

96”

96”

90”

96”
4,3%

6,7%

9,1%

0,0%

14,3%

Panjang

            Trimming (pemasahan) yang buruk mempengaruhi distribusi aliran udara secara keseluruhan didalam oven karena akan menyediakan celah terbuka yang dapat menyebabkan udara menerobos kayu. Hal ini mengurangi efisiensi sitem aliran udara dan menciptakan sedikit ketidakimbangan pada keseragaman aliran udara. Dampaknya pada pengeringan tidaklah mudah diukur dan seringkali terabaikan. Dua permasalahan trimming yang sering terjadi adalah yang pertama, perbedaan panjang yang disebabkan oleh setting gergaji pasah dan yang kedua, disebabkan oleh kesalahan trimming itu sendiri.

Dari setiap gergaji pasah, beberapa kombinasi jenis gergaji menghasilkan panjang yang seragam. Saat panjang maksimum yang dihasilkan oleh mill/ tempat pengolahan kayu adalah 16 feet maka hanya satu kombinasi gergaji yng dapat menghasilkan ukuran tersebut. Bagaimanapun juga, kayu yang berukuran 14 feet dapat dihasilkan dengan cara melakukan trimming pada kedua ujung kayu. Trimming pada ukuran 4 feet dari setiap ujung kayu atau 2 feet pada ujung-ujung tersebut akan menghasilkan kayu berukuran 12 feet, dsb. Jika gergaji-gergaji tersebut tidak di set secara tepat maka panjang actual kayu yang dihasilkan dari berbagai cariasi gergaji tersebut tidak lah seimbang. Saya telah berulangkali melihat variasi hingga 1 5/8 inchi. Variasi-variasi tersebut menyebabkan kayu sulit ditumpuk dengan sempurna dalam oven. Celah/lobang yang ada menyediakan saluran yang dapat memicu udara bertumbukan di sekitar kayu.

Setting gergaji berikut ini diukur dari ujung trimmer. Setting-setting berikut menghasilkan jangkauan maksimum pada ukuran panjang untuk semua kombinasi sebesar ¼ inchi. Hal ini menghasilkan unit yang rapi dan kokoh yang siap dimasukkan kedalam oven. Nilai kelebihan panjang minimum tidak dibahas karena panjang ini akan dapat diatasi dengan gergaji kerf.

Tabel 1.3 Posisi gergaji trimmer (dalam inchi dari garis ujung yang rata)


Gergaji

0’
Gergaji

2’
Gergaji

4’
Gergaji

6’
Gergaji

8’
Gergaji

10’
0,75”
25,00”
49,25”
73,50”
98,00”
122,25”
Gergaji

12’
Gergaji

14’
Gergaji

16’
Gergaji

18’
Gergaji

20’

146,50”
170,75”
195,25”
219,50”
243,75”






Gambar 1.6. Jarak maksimum yang dapat diterima diantara dasar tumpukan dalam oven. Kami memilih untuk tidak memberi jarak, hal ini akan menyulitkan pengukuran dampaknya kecuali jika jarak tersebut sejajar dengan sensor kontrol.

Kesalahan trimming dan sorting pada kayu berakibat lebih fatal. Panjang yang berlebih yang ditumpuk kedalam unit akan menciptakan jarak yang lebar antar unit. Hal ini merupakan masalah sawmill dan tanggung jawab untuk pembetulannya juga dibebankan pada sawmill itu sendiri. Segera perbaiki masalah begitu Anda menemukannya. Permasalahan-permasalahan tersebut meliputi kegagalan gergaji, kegagalan motor penggerak, tidak terkontrolnya tombol pengatur batas penggergajian, dan masalah-masalah logis. Trimmer jenis Kanada harus dioperasikan dengan kecepatan yang memungkinkan para operator mendapatkan cukup waktu untuk mengatur penempatan papan sebelum memasuki mesin gergaji. Jangan biarkan masalah berlanjut tanpa berusaha memperbaikinya. Jika mengabaikan masalah tersebut maka hal ini akan mempengaruhi proses pengeringan secara keseluruhan dan dapat membahayakan karyawan yang harus menata muatan didalam oven.

Aliran udara terganggu dengan adanya celah pada muatan kayu. Jika kesalahan trimming menyebabkan papan-papan saling tidak serasi dengan panjang muatan secara keseluruhan maka akan terbukalah celah lebar diantara unit-unit yang bersebelahan dalam truck. Pada kasus-kasus yang parah hal ini membatasi jumlah kayu yang dapat disusun dengan tepat sehingga kapasitas oven berkurang. Setelah keluar dari sawmill, masalah tersebut hanya dapat diperbaiki dengan menggunakan chainsaw. Ketika loading dengan menggunakan forklift unit-unit yang berdiri sendiri dapat di trim pada tingkat dasar pada rollcase stacker atau sebelum setting pada truck. Untuk operasional tranfer, tidak terdapat cara bagi para karyawan untuk mengikuti prosedur chainsaw yang disarankan dan melakukan trim pada kayu secara aman.

Jika keselamatan bukanlah alasan kuat yang dapat membenarkan prioritas pemberlakuan trim, maka cobalah pertimbangkanlah masalah uang. Biaya untuk karyawan, bahan bakar dan perlengkapan benar-benar melambung tinggi. Apakah Anda yakin bahwa Anda telah melakukan trimming pada tempat yang benar? Jika demikian halnya maka kru stacking/ penumpuk tampaknya akan tidak mengabaikan kayu yang ujungnya telah rata pada tumpukan. Papan bisa saja tidak terlebih dahulu memerlukan trimming. Mereka akan di trim kembali pada planing mill (pemasahan) setelah diperhitungkan biaya pengeringan dan penanganannya. Haruskah Anda kehilangan ukuran papan sepanjang 2 feet? Mungkin saja tidak, namun Anda tetap tidak akan dapat meyakinkan keadaan ini. Saat Anda mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan jika hanya menggunakan seorang karyawan yang dibekali peralatan chainsaw maka Anda akan lebih mudah membuat keputusan untuk melakukan trimming di sawmill.

Tabel 1.4 Data Perbandingan Kombinasi Panjang
Panjang maksimum
Panjang minimum
Jangkauan panjang
Panjang nominal
Kelebihan panjang minimum
Kombinasi 8’

Kombinasi 10’

Kombinasi 12’

Kombinasi 14’

Kombinasi 16’

Kombinasi 18’

Kombinasi 20’
97,25”

121,75”

146,00”

170,25”

194,50”

218,75”

243,00”
97,25”

121,50”

145,75”

170,00”

194,50”

216,75”

243,00”
0,00”

0,25”

0,25”

0,25”

0,00”

0,00”

0,00”
96,00”

120,00”

144,00”

168,00”

192,00”

216,00”

240,00”
1,25”

1,50”

1,75”

2,00”

2,50”

2,75”

3,00”
 
            Sebuah permasalahan trimming yang tidak biasa terjadi pada mill/ tempat pengolahan kayu yang telah mengeringkan studs (kayu ornamen) dari perusahaan milling. Studs yang dikirimkan tersebut memiliki panjang yang sama dan memenuhi oven. Mill/ tempat pengolahan kayu local memproduksi studs yang tidak di trim yang memiliki selisih 8 inchi lebih panjang. Karena kayu dari kedua mill/ tempat pengolahan kayu tersebut tidak dapat dikeringkan secara bersamaan maka tempat pengolahan local mengurangi sebuah kereta angkut oven dari tiap track jika terjadi pengurangan kapasitas sebesar 17 persen. Tumpukan kayu local pada oven membuat celah pada tiap track sebesar 6 feet yang tidak dapat ditutup oleh ujung baffle. Hal ini membuka jalan bagi udara yang menurunkan keseluruhan tingkat kecepatan udara dan membuat waktu pengeringan semakin lama. Distribusi lembab sangatlah lebar jangkauannya. Menduga saat yang tepat untuk menghentikan oven merupakan sebuah permainan tebak-tebakan yang tidak akan dapat Anda menangkan.

Kesalahan pengolahan

            Kesalahan pengolahan merupakan penyimpangan dari ukuran yang telah ditentukan. Pada prakteknya, kebanyakan orang menggunakan istilah tersebut untuk menyebut cacat non alamiah yang disebabkan oleh kesalahan produksi. Penggergajian yang zigzag akan menghasilkan satu jenis kesalahan pengolahan yang telah kita bahas sebelumnya. Kayu yang terlewat yang disebabkan oleh gergaji yang tidak matching pada center mesin double arbor vertical atau horizontal merupakan satu contoh lain. Cacat-cacat tersebut tidak akan mempengaruhi pengeringan kecuali jika hal tersebut cukup serius untuk dapat mempengaruhi kecepatan pengeringan yang dilakukan terhadap kayu yang mengalami cacat tersebut. Dampak paling serius yang dapat disebabkan oleh cacat tersebut berpengaruh terhadap tampilan, grade dan volume hasil pengolahan kayu.





Gambar 1.7. hasil yang disebabkan oleh kesalahan trimming yang parah pada sawmill. Apakah orang tersebut melakukan trimming pada ujung papan yang seharusnya mendapatkan perlakuan tersebut?

Aturan-aturan grade menentukan tingkatan cacat yang diijinkan pada masing-masing grade. Grade akhir dan shop di-grade berdasarkan tampilan kayu atau berdasarkan potensi untuk dilakukan pengolahan ulang. Hal tersebut tidak mengikutsertakan cacat di atas. Grade structural dinilai berdasarkan kekuatan kayu dan seringkali memasukkan jumlah yang signifikan4.



Gambar 1.8. Kesalahan pengolahan dari sebuah Chip-n-Saw. Rabetted edge yang parah meningkatkan kerugian trimming dan grade pada mill. Hal ini merupakan masalah perawatan pada sawmill.

            Sebagai contoh, rabbeted edge (bekas gergajian pada ujung papan yang menjadi ciri khas chip-n-saw) di-grade berdasarkan wane rules (patokan yang berdasarkan pada ketebalan kulit kayu atau sisa kayu pada ujung papan). Pada papan yang berukuran #2 2 x 4 dapat memiliki kelebihan kedalaman sebesar ½ inchi dan 1 1/8 inchi sedikit lebih lebar dari keseluruhan panjang papan. Pada papan bernilai 5 persen maka akan memiliki kelebihan kedalaman sebesar ½ inchi dan lebar 1 ¾ inchi atau kedalaman 1 inchi dan lebar 7/8 inchi dari seperempat panjang keseluruhan. Bahan ini sulit terjual dalam kondisi pasar saat ini. Anda tidak bisa begitu saja mengabaikan pentingnya tampilan kayu dan dampaknya terhadap pembeli.

Jika mengabaikannya maka Anda sama saja dengan menempatkan produk Anda kedalam bentuk yang bahkan Anda sendiri tidak akan mau membelinya. Jika Anda membeli dari sebuah toko bangunan untuk proyek tersebut maka Anda hanya akan membuang-buang uang saja. Bagi pembeli, teras, beranda, lantai, dsb. Merupakan harga diri rumah mereka dan tentu saja mereka akan membeli bahan-bahan yang sempurna untuk dipakai sebagai penunjang itu semua. Penampilan merupakan hal utama yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian barang.

Sebagai seorang penyelia kualitas kayu pada SPIB (Southern Pine Inspection Bureau) Saya pernah menginspeksi sebuah muatan berukuran 2x4s yang dikirimkan ke truss plant. Pembeli kayu tersebut bangga pada kayu yang di truss dan keberatan karena kayu tersebut mengalami skipping. Hampir semua papan mengalami skipping yang disebabkan oleh gergaji yang salah pasang. Kayu tersebut terlebih dahulu telah dikeringkan oven tipe direct-fired wood-fired dan skipping bertahan dibawah coating/ lapisan millbright kuning. Muatan tersebut terlihat cukup kasar, dan skipping tidak terlalu dalam dan masih dalam batas toleransi aturan. Lima persen pengapalan memiliki grade rendah dan, setelah meneliti beberapa bundel, Saya mendapati bahwa degradasi yang ada secara keseluruhan hampir memenuhi criteria klaim. Tentu saja pembeli tetap tidak akan mau membeli kayu tersebut.

 
Gambar 1.9 Serat sisi yang berserabut yang disebabkan oleh gergaji yang tumpul. Serat-serat ini memperlambat pergerakan udara yang melewati kayu.
            Selama waktu istirahat saya memiliki kesempatan untuk melihat operasional plant. Kayu dibelah saat melewati gergaji truss. Kecurigaan saya meuncul, saya menginspeksi full bundle yang ada di lahan dan menemukan fakta bahwa bundle tersebut bernilai 13 persen di bawah grade yang ditentukan, sebagian besar disebabkan oleh crossbreak (retak menyilang). Sat saya mengajukan penemuan ini kepada manajer plant ia menjawab bahwa kayu tersebut ia dapatkan dari supplier terbaiknya. Kayu yang ia dapatkan selalu bersih dan nampak bagus dan hanya sedikit wane atau distorsi. Ia membelinya dengan harga khusus dan merasa bangga dapat menyimpannya di lahannya. Ia tidak akan mengajukan inspeksi klaim. Penampilan juga sangat penting bagi para pembeli. Banyak yang bersedia membayar mahal untuk ini.

Kesalahan pengolahan yang dapat mempengaruhi pengeringan jarang terjadi dan biasanya melibatkan kualitas permukaan kayu. Jika gergaji tidak dirawat dengan benar atau tidak terpasang dengan tepat biasanya hal ini akan menyebabkan permukaan berserabut. Hal ini khususnya terjadi pada pemrosesan mill yang menggunakan steamed peelers cores (pengupas kulit kayu dengan menggunakan uap panas) dari plant plywood. Gergaji Sash memapas serat pada sisi papan. Kedua masalah tersebut memperlambat aliran udara yang melewati sticker, semakin memperlama waktu pengeringan dan  menyebabkan distribusi lembab menyebar. Saya telah melihat situasi yang tidak dapat Anda ketahui melalui celah stick dari satu sisi ke sisi yang lain yang disebabkan oleh permukaan yang berserabut.

Kualitas pengolahan dari sawmill manapun merupakan cerminan tanggung jawab dan kebanggaan para pekerjanya. Hal tersebut tidak dapat dibebankan kepada fihak lain. Hal ini mempengaruhi produktivitas mill secara keseluruhan. Logyard, sawmill, stacker, oven kering, dan planning mill semuanya harus bekerja sama untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada. Segala sesuatu yang Anda lakukan – atau yang tidak Anda lakukan – memiliki dampak yang lebih jauh terhadap system yang ada. Selalu lebih mudah untuk mengerjakan pekerjaan secara benar daripada memperbaiki kekacauan yang disebabkan oleh buruknya kinerja karyawan.


Bab Panduan untuk Mengurangi Variabilitas dalam Pengeringan
  1. Rotasi stok log yang akan diproses berdasarkan system first-in, first-out untuk mengurangi pengeringan awal saat log masih berada di lahan penyimpanan.
  2. Keringkan kayu yang telah diolah dari log yang disimpan dengan system air secara terpisah dari produk lain.
  3. Terapkan program Quality Control (QC) pada sawmill guna mengurangi dan mempertahankan ukuran yang dikehendaki semisal ketebalan, lebar, dan panjang.
  4. Mintailah tanggung jawab pelaksana yang menyebabkan kesalahan pengolahan. Segera perbaiki penyebabnya.
  5. Tekankan kepada para personel sawmill agar menjaga kualitas kayu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memisahkan sampah plantwide dari potongan sawmill.

REFERENSI

  1. Denig, Joseph, Stephen J. Hanover, dan C. Arthur Hart. Kiln Drying Southern Yellow Pine Lumber. The North Carolina Agricultural Extension Service. Publication No. AG-402, 1988.
  2. Koch, Peter. Utilization of the Southern Pines. Agriculture Handbook No. 420, U.S. Department of Agriculture, Forest Service, 1972.
  3. Brown, Terence D. Quality Control in Lumber Manufacturing. San Francisco: Miller Freeman Publications, 1982.
  4. Southern Pine Inspection Bureau. Grading Rules – 1977 Edition. Pensacola, FL: Southern Pine Inspection Bureau, 1977.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar